Latest News

Sunday, 31 July 2011

DSK MAID: Sebuah Refleksi tentang Kemerdekaan

 
DSK MAID: Sebuah Refleksi tentang Kemerdekaan
(Baca: Galatia 5:1-15)
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.  Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.  Galatia 5:1

 
Anda masih ingat peristiwa 14 Mei 2011 di hotel Sofitel, New York?  Ya, seorang tokoh terkenal dunia, Dominique Strauss Kahn yang adalah Managing Director IMF sekaligus calon kuat presiden Perancis melakukan penyerangan seksual kepada seorang pembantu (housekeeping) hotel Nafissatou Diallo.  Berita ini tidak akan tersiar secara global apabila pelaku kejahatan adalah orang biasa-biasa.
Yang membuat saya kagum dari peristiwa ini adalah keseriusan detektif New York untuk benar-benar mengungkap kebenaran, membela keadilan dan tidak memandang pengaruh kedudukan, harta dan strata sosial.  Bahkan detektif yang sangat berpengalaman di dunia kriminalitas ini mengatakan, sangat sulit di jaman seperti ini mendapat detektif yang mumpuni, bersih dan bertindak adil dan benar.
Nafissatou atau yang kemudian lebih dikenal dengan istilah DSK maid tidak mengetahui bahwa orang di kamar 2806 bukan sekedar kriminal biasa tetapi seorang dengan pengaruh yang luar biasa besar.  Diallo merasa takut, cemas, dan sendirian dan merasa sangat terpojok sejak peristiwa di kamar 2806 hingga kasus pengadilan terus bergulir.  Ia diserang oleh banyak pengagum dan pendukung Kahn baik dari account email, reputasinya dijatuhkan, latar belakangnya diungkit hingga fitnahan dari berbagai arah.
Sungguh tragis tapi nyata dari potret orang 'besar' berhadapan dengan orang 'kecil' yang minoritas, pinggiran dan tak berdaya.  Masih banyak gambaran dari banyaknya DSK maid lain di seluruh dunia, tak terkecuali dengan tenaga kerja Indonesia yang bernasib serupa di luar negri.  Masih segar dalam ingatan kita akan sejumlah TKW di Malaysia dan juga khususnya di Arab Saudi yang menerima perlakuan sangat tidak adil dan tersisihkan (yang kalau boleh dikatakan) dari segala arah.   Kasus mereka ini tidak dicatat dalam sejarah dunia karena tidak bersinggungan dengan tokoh 'besar' berpengaruh dunia.  Namun mereka-mereka ini mengalami kerugian yang sama hebat dan sama besarnya.
Apakah artinya kemerdekaan apabila keadaan seperti ini?  Benarkah kemerdekaan hanya sebuah wacana yang didengungkan dan dibanggakan oleh orang-orang di tingkat 'atas' saja?  Apakah arti kemerdekaan apabila yang mayoritas menekan minoritas karena 'ketidaksukaan selera'?  Apakah kemerdekaan hanya sebuah slogan dan utopia dari keterbelengguan nafsu dosa manusia?
Rasul Paulus memaparkan arti kemerdekaan yang sesungguhnya, Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.  Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Galatia 5:1).  Paulus menyentuh aspek yang paling mendasar dan mengakar dari arti kemerdekaan manusia.  Bukan sekedar aman, tenang, diperlakukan adil dan benar, tetapi akar dari kemerdekaan manusia adalah keselamatan dirinya secara utuh.  Di manakah di dapatkan hal yang seperti ini?
Dengan penuh keyakinan dan kepastian, Paulus merujuk kemerdekaan sejati ada pada Tuhan Yesus Kristus/Isa Al masih/Yesua Hemashiach.  Kemerdekaan sejati manusia telah dibayar secara lunas dengan pengorbanan salib yang oleh kebanyakan orang dipandang remeh dan hina.  Kemerdekaan yang dibayar lunas ini sifatnya sempurna karena Tuhan yang jadi manusia menebus secara total dengan diriNya sendiri.
Saya berpikir, orang-orang seperti Kahn ini adalah orang-orang yang paling kasihan di dunia ini.  Kenapa demikian?  Di balik kesuksesan harta, kekuasaan dan segala kemewahan dunia; hidupnya kosong dan diperbudak oleh nafsu.  Catatan Newsweek memaparkan bahwa kasus Kahn bukan yang pertama kali ketahuan, sudah pernah terjadi sekian tahun yang lampau tetapi tampaknya tidak begitu disorot.  Bisakah Anda bayangkan orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya secara tidak wajar dalam hal seks tentu bukan dalam waktu sekejap.  Ada banyak peristiwa di masa lalu yang merusaknya sedemikian rupa, perlahan tetapi pasti menghancurkan hidupnya, keluarganya, masa depannya.  Apakah 'penyakit' nya ini dimulai dari coba-coba menonton film porno?  Apakah kebiasaan berpikir kotor?  Apakah kebiasaan membuka situs situs 'kotor'?   Ada banyak kemungkinan sebagai sebab, namun tentu bukan dalam sekejap manusia berubah dari normal menjadi tidak normal.
Hari ini banyak orang Kristen pun dapat terjebak dalam skandal seks, skandal keuangan, kekuasaan dan permasalahan lain yang tidak berbeda dengan apa yang dihadapi oleh manusia manapun dari agama manapun.  Apa yang terjadi? Kenapa bisa demikian?  Menjadi Kristen tidak otomatis kebal dari godaan dosa.  Menjadi Kristen adalah sebuah proses yang indah dan mulai.  Proses ini hanya berlaku hanya ketika orang itu sungguh-sungguh percaya dan mengundang Tuhan Yesus Kristus masuk dan bertakhta dalam hidupnya.  Proses ini tidak akan pernah dimulai hanya dengan memiliki KTP Kristen, dibaptis di Gereja.  Proses ini hanya dimulai dari kelahiran baru oleh Roh Kudus.
Ketika seseorang sudah percaya dan mengijinkan Roh Kudus menuntun hidupnya, tidak otomatis orang Kristen itu menjadi sempurna.  Ia harus bertumbuh dan mengusahakan pertumbuhan, ia harus melepaskan diri dari perbudakan nafsu dosa yang menggodanya setiap hari.  Memikul salib setiap hari adalah bagian dari hidup Kristen.  Kemerdekaan dalam Kristus adalah status, tanpa dijaga oleh cara hidup orang percaya maka akan dengan sangat mudah beralih kepada perbudakan nafsu, tradisi, kebiasaan hidup lama.
Hari ini, sudahkah Anda membeli tiket kemerdekaan sejati?  Apakah Anda ingin mendapat lawatan Tuhan dalam hidupmu?  Mulailah dengan pertobatan kepada Tuhan Yesus Kristus!  Jalanilah suatu kebiasaan yang diperkenan Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Alkitab!  Dengan demikian Anda berada dalam track kehidupan yang benar.
Kesimpulan dari renungan ini adalah: kita hidup di dunia yang tidak normal.  Dosa telah merusak dunia ini sedemikian rupa sehingga ketidak adilan, pandang bulu, penyelewengan dan keterbelengguan mencengkeram manusia.  Menjadi pengikut Yesus tidak membuat hidup Anda bebas masalah dan tidak ada tantangan.  Alkitab tidak pernah mengajarkan ikut Tuhan maka semua lancar, tetapi ikut Tuhan tidak akan kehilangan penyertaanNya.   Ikut Tuhan berarti memperoleh kemerdekaan atas diri sendiri.  Ikut Tuhan Yesus berarti mengijinkan Tuhan turut campur tangan dalam seluruh aspek hidup ini.  Hidup ini susah, kenapa harus dibuat lebih susah?  Mari kita datang kepada Tuhan Yesus dan mempersembahkan hidup kita yang sudah dimerdekakan bagiNya.  Kristus sudah sungguh-sungguh memerdekakan orang percaya, sudahkah Anda menikmati dan hidup di dalamNya?
 
Hal yang sangat menyentuh hati saya dari peristiwa Nafissatou Diallo adalah perkataan anaknya ketika menghadapi badai kehidupan ini, 'Please, Mom, don't hurt yourself. I know one day the truth will come out.'  (Tolong ibu, jangan lukai dirimu sendiri.  Saya tahu, suatu saat kebenaran akan dinyatakan).  Suatu saat kebenaran akan dinyatakan, entah terlalu banyak orang pesimis dan tidak yakin akan hal ini tetapi perkataan anak ini sangat benar dan sangat menghibur ibunya.  Cepat atau lambat, sekarang atau di dunia yang akan datang, kebenaran itu akan dinyatakan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Monday, 25 July 2011

CIRI CIRI ORANG MERDEKA





CIRI-CIRI ORANG MERDEKA
Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit.  Nehemiah 1:4



Banyak orang sangat merindukan kemerdekaan di kala berada di masa penjajahan, namun bila masa itu telah tiba kemerdekaan berubah menjadi tindakan semau gue.   Lihat saja orang-orang yang tadinya sulit berusaha dan kemudian bebas berusaha sampai kelewatan menjadi penguasa yang menginjak-injak saingannya.
Arti kemerdekaan yang sesungguhnya terletak dari hati yang diperbaharui.  Kemerdekaan sejati tidak ditentukan dari kebebasan fisik saja, melainkan pembaharuan hati yang tidak dibelenggu oleh kejahatan.
Nehemiah adalah salah satu contoh orang yang merdeka walaupun hidup di dalam penjajahan.  Masa yang sukar yang dihadapi bangsa Israel di dalam pembuangan di Babel telah berangsur menjadi jaman anugerah Allah yang memimpin kepada pemulihan dan pembangunan kembali Yerusalem.
Nehemiah disebut sebagai orang merdeka karena memiliki hati yang merdeka.  Mengapa di katakan demikian?  Pertama, Nehemiah memiliki kesedihan yang sangat dalam atas kerusakan tembok Yerusalem.  Banyak  puing-puing sepanjang kota Yerusalem menunjukkan kehancuran kota itu.  Seharusnya kota Yerusalem menjadi kota yang merdeka dan dibangunkan kembali.
Bukankah keutuhan tembok Yerusalem dapat disimpulkan sebagai lambang keberadaan rumah Allah yang pernah ditinggali Allah?  Yerusalem yang dulunya menjadi kota kemuliaan Allah kemudian dinistakan karena umat Allah yang meninggalkan Tuhannya.
Setiap orang yang merindukan kehadiran Allah, setiap orang yang merasa gelisah bahkan berduka sangat amat dalam atas ketidakhadiran Allah dalam hidupnya menunjukkan bahwa dirinya sudah merdeka di dalam Tuhan.
Ke dua, Nehemiah menyadari setiap keberhasilan dalam hidupnya adalah anugerah Tuhan.  Ketika ia mendapat kesempatan bahkan keistimewaan dari raja Artahsasta untuk kembali bahkan mendapat dukungan membangun tembok Yerusalem, Nehemiah menyadari adanya campur tangan Tuhan.
Hidup yang didasari dengan suatu kesadaran bahwa segala yang baik adalah campur tangan Tuhan semata adalah hidup yang merdeka.  Kemerdekaan orang percaya dimulai dengan suatu penglihatan dan bukan kebutaan atas realita hidup.  Kenyataan yang sesungguhnya, apabila seseorang dapat berhasil mengerjakan sesuatu yang baik dan benar dalam hidupnya tidak pernah semata-mata karena usaha dan kehebatannya pribadi.  Ada tangan Ilahi yang bekerja di balik kesuksesan seseorang.
Kemerdekaan dapat didengungkan setiap orang, tetapi belum tentu setiap orang telah merdeka.  Ada yang masih dijajah di dalam kebencian, kemarahan, bahkan pikiran sempit.  Ciri-ciri kemerdekaan yang dimiliki Nehemiah pun dapat kita miliki bila kita menyerahkan hidup kepada Tuhan.  Ciri-ciri kemerdekaan itu adalah hati yang rindu kehadiran Allah dalam hidup dan hidup yang sadar adanya campur tangan Allah dalam setiap keberhasilan.  Selamat Merdeka!


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Wednesday, 20 July 2011

ULANG TAHUN KE-17


Ulang Tahun ke-17
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Yohanes  15:5



Siapakah yang tidak kenal dengan perayaan ulang tahun pada usia 17? Hampir semua remaja tidak asing dengan istilah ini.  Entah mereka sendiri ataupun temannya yang mengadakan ulang tahun, bisa dikatakan sebagian besar remaja usia ini pernah menikmati pesta sweet seventeen.
Kado adalah bagian yang menyemarakkan acara ulang tahun itu sendiri.  Bukan suatu kewajiban bagi mereka yang diundang, tetapi secara tidak langsung tradisi memberi hadiah terus berlaku di berbagai tempat dan acara.  Ada kalanya justru pihak yang berulang tahun memberikan sejumlah hadiah kepada undangan.
Selain kado, juga adalah acara potong kue dan permainan yang melengkapkan sweet seventeen.  Semuanya dibuat untuk sukacita dan kegembiraan bersama khususnya remaja yang berulang tahun.
Di balik semua kemasan perayaan ulang tahun, ada dua perbedaan mencolok yang umumnya dilakukan oleh orang yang mementingkan dimensi rohani.  Perbedaan itu adalah: ada doa sebelum makan ataupun bahkan ibadah, sementara yang tidak mementingkan dimensi rohani lebih menekankan pesta bahkan tidak jarang adanya diskotik kecil-kecilan.
Hal menarik dari sejumlah perayaan, yakni mengundang rohaniwan entah pendeta atau penginjil untuk datang menghadiri, mendoakan bahkan memimpin kebaktian pengucapan syukur.
Memang benar apa yang dikatakan oleh Yesus mengenai orang percaya berbuah bila dekat dengan Tuhan.  Kesempatan ulang tahun bukan sekedar perayaan dan pesta tetapi dilihat dari sudut pandang Firman Tuhan: berbuah.  Perayaan ulang tahun menjadi sarana pengucapan syukur kepada Ilahi sekaligus pelayanan dengan menjadi saluran berkat. Melalui renungan Firman Tuhan, sejumlah remaja lain boleh diberkati dalam perayaan ulang tahun.  Melalui pembagian makanan kepada yatim atau orang-orang yang membutuhkan telah membuat Tuhan tersenyum, hati gembira dan lega dalam perayaan ulang tahun.
Memang berbeda antara orang yang di dalam Kristus berbuah dengan orang yang mengaku Kristen tetapi tidak menyentuh dimensi spiritual.  Apapun yang dilakukan orang yang melihat dari dimensi rohani'entah acara ulang tahun, pernikahan, kelahiran, kedukaan'cenderung menghasilkan buah bagi kemuliaan nama Tuhan, menghasilkan kepuasaan lebih besar dalam bersyukur dan keefektifitasan makna perayaan itu sendiri.  Kiranya kita semua boleh belajar melihat perayaan hidup dari sudut rohani.  Tinggal dalam Kristus dan berbuah lebat... lebat... hingga banyak orang boleh menikmati buah yang nikmat, harum dan enak!

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp

Saturday, 16 July 2011

TIDAK NYENYAK TIDUR




TIDAK NYENYAK TIDUR
Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.  Mazmur 119:45


Melewati malam hari dengan tanpa penerang adalah hal yang tidak diharapkan sebagian besar orang yang hidup menggunakan listrik.  Pengalaman ini pernah terjadi ketika pemerintah mengupayakan penghematan listrik dengan mengadakan pemadaman secara bergilir.
Saya tinggal di kamar yang jika tanpa listrik akan dirasa panas sebab tidak ada ventilasi udara yang baik.  Malam itu, lampu padam listrik pun mati.  Beberapa saat setelah tertidur, saya terbangun karena sesak nafas dan panasnya udara kamar.  Sungguh tidak nyaman bila tidur tidak nyenyak dan istirahat tidak cukup.
Esok harinya listrik padam kembali pada jam yang sama.  Jika kemarin tidak sempat berdoa banyak, hari itu saya mengambil waktu untuk berdoa syafaat dan berdoa memohon berkat agar dapat tidur nyenyak.  Apa yang terjadi?  Sungguh ajaib, saya tidur dengan nyenyak hingga pagi hari.
Berbicara tentang kenyamanan dan kepuasan tidur tidak lepas adalah bagian dari berkat Tuhan yang membuat bahagia.  Pemazmur menyatakan kelegaan dan bahagia di dalam nomor 119 ini.  Ia mendengar, melihat dan sekaligus merasakan sukacita  ketika hidup merenungkan taurat Tuhan.  Sekalipun banyak tantangan dan cobaan, hidup mengandalkan Tuhan adalah jalan terbaik bagi setiap orang.
Berdoa sebelum tidur adalah hal mutlak bagi setiap orang yang sadar dirinya terbatas dan perlu berkat Tuhan dalam tidur nyenyak.  Berdoa sebelum tidur bukan hanya tambal sulam untuk melapor atau mengucap salam selamat tidur Tuhan.  Berdoa sebelum tidur adalah mengucap syukur atas segala berkat Tuhan dan memohonkan berkat agar Tuhan menjaga dan memberkati sepanjang kawal malam.
Banyak orang sulit tidur karena berbagai alasan.  Ada yang sulit tidur karena banyak pikiran dan permasalahan yang memperbudak dirinya.  Ada yang sering terbangun/tidak nyenyak tidur karena semakin lanjut usia.  Ada juga yang tidak nyaman tidur karena insomnia, hormon, masalah psikis, dsb.
Jalan keluar menuju tidur nyenyak oleh sejumlah orang didapat melalui kebiasaan tidur yang baik, ruangan dengan ventilasi yang memadai dan tempat tidur yang nyaman.  Sebagian lainnya memakai obat tidur dan psikoterapi untuk mengatasi gangguan tidur yang kronis, yakni beberapa minggu tidak dapat tidur.
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita suatu kenyataan bahwa betapa orang dapat tidur nyenyak adalah berkat Tuhan yang luar biasa.  Dapat tidur nyenyak adalah kebahagiaan tersendiri bagi orang yang mengalami sulit tidur.  Amsal 3:24 menjelaskan rangkaian berkat tidur nyenyak adalah dari mempercayakan segenap hati pada Tuhan bukan pengertian sendiri.  Pemazmur Daud menyadari berkat tidur dengan aman, nyaman dan tenteram adalah dari Tuhan.
Berdoa sebelum tidur meminta berkat dan penyertaan Tuhan adalah perlu dan tepat.  Mohon Tuhan bermurah hati memberi kita kenyenyakan tidur.  Selamat tidur nyenyak. 



Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Sunday, 10 July 2011

SULITNYA MENCARI PEKERJAAN



SULITNYA MENCARI PEKERJAAN

Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.   Matius 20:16



Seorang bapak menceritakan betapa bersyukurnya ia atas berkat Tuhan.  Anaknya mendapat pekerjaan setelah beberapa waktu menunggu dan mencari lowongan.  Bukan saja dapat pekerjaan yang baik dan cocok, ada uang makan, uang cuti, gaji bulan 13, masih pula ditambah dengan uang pakaian dan fasilitas perumahan.
Ada pula seorang bapak yang mengeluh dan merasa hampir putus asa setelah sekian lama mencari pekerjaan tidak ada yang menerimanya.  Kalaupun ada pekerjaan, itu bersifat orderan sekali-kali setelah itu sepi.  Ia merasa terus berdoa dan berusaha, tetapi tidak ada hasilnya.
Bila melihat kedua contoh di atas, boleh dikatakan: mencari kerja jaman sekarang ini gampang-gampang sulit.  Dikatakan gampang karena ada banyak pekerjaan dan usaha yang dapat dipilih di tengah-tengah banyaknya bidang usaha.  Dikatakan suit, karena memang mencari pekerjaan saja sukar ditemukan apalagi mencari pekerjaan yang cocok, penghasilan tinggi dan segala jaminan yang memadai.
Inilah yang terjadi pada perumpamaan yang diceritakan Yesus Kristus tentang Kerajaan Allah (Matius 20:1-19).  Seorang tuan rumah mencari pekerja dengan UMR (Upah Minimum Regional) yang layak.  Saat itu, banyak orang menganggur, tetapi lowongan pekerjaan sedikit.  Kemudian ia merekrut pekerja lain pk.09,00, 15.00 dan 17.00. Semuanya bekerja satu hari tetapi mendapat upah harian yang sama.
Pada sore hari ketika semua buruh menerima upahnya, mereka protes.  Buruh yang bekerja dari pagi hingga sore mendapat upah sama banyak dengan mereka yang hanya bekerja sebentar saja.  Tuan rumah ini menjawab: 'Apa urusanmu?  Apakah saya bertindak tidak adil?  Setiap orang mendapat upah layak sesuai dengan kasih karunia masing-masing.  Jikalau saya mau bayar lebih seseorang dan membayar standar kepada yang lain adalah kemurahanku.  Apakah kamu marah karena saya murah hati?'
Uniknya dalam cerita ini adalah gambaran orang-orang disekitar kita yang iri terhadap prestasi dan berkat orang lain.  Tuan rumah berlaku sangat adil bahkan bermurah hati terhadap beberapa orang.  Pertama, ia memberi upah kepada setiap pekerja sesuai UMR.  Kedua, ia terus menambah pekerja karena banyak yang menganggur.  Kesempatan diberikan, yang pertama akan menjadi terakhir dan yang terakhir akan menjadi pertama.
Seperti halnya mendapat pekerjaan adalah anugerah, melayani Tuhan pun adalah anugerah.  Ketika Tuhan memberikan kesempatan seseorang mendengar Injil dan dipanggil untuk melayani, itu adalah berkat! 
Banyak orang mungkin sudah mendapat pekerjaan bahkan dengan keadaan yang sangat makmur, namun statusnya dihadapan Tuhan adalah pengangguran rohani.  Jiwanya diperbudak oleh dunia.  Mereka diberikan kesempatan pertama, tetapi tidak mengindahkan untuk ambil bagian dalam pelayanan.  Setelah itu ditawarkan kepada orang lain dan mereka menerima dengan sungguh dan baik.  Di hadapan Tuhan kelak'sekalipun orang percaya'orang itu akan menjadi terakhir karena meremehkan anugerah Tuhan!



Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

Monday, 4 July 2011

SAFETY CARD


SAFETY CARD
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.   Lukas 18:31



Setiap orang yang naik pesawat terbang akan dibacakan panduan keselamatan.  Ini adalah aturan baku penerbangan secara internasional, bahwa pramugari berkewajiban memperagakan aturan main dan cara penyelamatan diri jikalau sewaktu-waktu terjadi pendaratan darurat atau kecelakaan pesawat terbang. 
Beberapa kali saya mengikuti penerbangan, tidak pernah satu kalipun tidak ditampilkan peragaan petunjuk keselamatan.  Dalam pengamatan, saya sering kali melihat cukup banyak orang yang kurang memperhatikan petunjuk kesalamatan itu.  Entah karena sudah sering terbang, sehingga hafal dan tahu betul isi kartu keselamatan itu atau memang peragaan pramugari hanya dianggap sebagai bumbu pelengkap penerbangan.
Kemudian saya terpikir, bagaimana bila hal yang tidak diinginkan itu terjadi.  Pesawat mesinnya rusak dan harus mendarat darurat.  Apakah penumpang hafal dan siap betul di dalam aturan main penyelamatan diri?  Jangan-jangan yang terjadi adalah kepanikan dan kebingungan cara memakai baju pelampung.  Bisa jadi baju pelampung ditiup atau ditarik mengembang sebelum keluar pesawat.  Sungguh perlu bagi setiap kita untuk terus memperhatikan dan mempersiapkan perangkat keselamatan terbang.
Mempersiapkan keselamatan hidup pun juga perlu dikaji terus oleh setiap orang.  Entah orang itu sedang liburan santai maupun sibuk bekerja dan  meniti karier.  Persiapan selalu menjadi bagian penting mencegah kepanikan dan kebingungan dari hal yang tidak diharapkan.
Coba bandingkan negara-negara maju memiliki kebiasaan berlatih untuk keadaan darurat seperti evakuasi waktu gempa, evakuasi waktu terjadi kebakaran dengan ketidakbiasaan negara-negara yang tidak terbiasa dengan prosedur keselamatan.  Tidak heran bila negara-negara yang tidak terbiasa dengan prosedur latihan keselamatan akan kocar-kacir, banyak korban dan kerugian.
Yesus pun juga mengingatkan kepada kedua belas murid agar bersiap menjalani waktu terburuk sekaligus terbaik hidup mereka.  Dikatakan terburuk karena mereka akan sedih dan takut dikejar-kejar orang-orang Farisi dan pasukan pengawal bait Allah.  Dikatakan waktu terbaik karena mereka akan melihat waktu Tuhan bekerja menyelamatkan manusia di dalam Yesus Kristus.
Segala peristiwa yang akan dijalani oleh Yesus sudah tertulis di dalam kitab Perjanjian Lama.  Mesias akan datang menggenapi hukum Taurat dan menebus dosa manusia melalui pengorbanan sempurna dari Tuhan yang menjadi manusia tidak berdosa (Ibr.4:15).  Semuanya itu sudah tertulis dalam kartu keselamatan Alkitab.  Saatnya akan tiba, segala yang tertulis di Alkitab akan digenapi.
Jikalau seandainya Tuhan menjemput Anda hari ini, apakah Anda sudah siap dan yakin akan keselamatan Anda?  Apakah yang sedang Anda kerjakan?  Sibuk mengumpulkan harta dan membangun lumbung kekayaan atau menginvestasikan nilai-nilai kekekalan?  Jangan-jangan kita terkejut, panik dan bingung bagaimana mempersiapkan hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.  Kartu petunjuk keselamatan (safety card) sudah diberikan kepada manusia.  Apakah kita menanggapinya dengan baik agar tetap hidup terarah kepada-Nya atau justru kita cuek dan menganggap enteng setiap kali safety card Firman Tuhan dibacakan dan diuraikan?  Kiranya Tuhan menolong kita tetap terus meresponi Firman Tuhan.  Amin.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp