Latest News

Thursday, 20 October 2011

SCHIZOPHRENIA



SCHIZOPHRENIA

Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi
Daniel 4:34

Scizophrenia menurut kamus Oxford adalah sebutan untuk orang yang menderita gangguan mental dalam jangka waktu cukup panjang  yang  melibatkan gangguan dalam kaitan antara pikiran, emosi dan tingkah laku sehingga orang tersebut salah persepsi, bersikap dan berperasaan tidak proporsional serta undur dari kenyataan kepada fantasi/delusi.
Dalam kitab Daniel pasal 3-4 dijelaskan bagaimana keadaan raja Babel ini yang sangat congkak akan kehebatan dirinya.  Nebukadnezar merasa dirinya adalah tuhan dan wajib disembah seperti layaknya dewa-dewa lain di wilayah timur tengah.  Ia berdelusi bahwa dirinya adalah Tuhan (3:1-7; 4:30).  Hal ini berlangsung lebih setahun (4:29), bahkan ia mengalami gangguan 7 tahun (4:32).
Peristiwa pertama adalah perintah raja yang mewajibkan semua orang di wilayah kekuasaan Babel harus menyembah patung emas yang sangat besar.  Barang siapa tidak menyembah akan dihukum mati.  Hampir saja, orang-orang Yahudi dihukum mati karena hanya menyembah Tuhan, tetapi Tuhan membebaskan Sadrakh, Mesakh, Abednego yang setia. 
Peristiwa kedua adalah tafsiran mimpi raja Nebukadnezar oleh Daniel yang menjelaskan kecongkakan raja akan dihukum Tuhan, sampai Nebukadnezar sadar bahwa Tuhanlah yang empunya kuasa atas hidup manusia.
Setahun berjalan, raja Nebukadnezar berada dalam keadaan ide berlebihan yang menetap (4:30).  Setelah itu, arus pikirannya terputus/ inkoherensi dengan manusia pada umumnya.  Terjadi gangguan mental yang disebut disorganized speech, disorganized behavior.  Dikatakan keadaanya seperti lembu dan makan rumput, seperti burung rajawali yang kukunya panjang (4:33).    Tujuh tahun telah lewat, ketika akhirnya raja Nebukadnezar berlutut dan mengaku Tuhan raja Sorga, barulah ia disembuhkan (4:25, 34). 
Apakah Nebukadnezar terkena Scizophrenia? Banyak hal yang dapat diperdebatkan dan didiskusikan.  Bisa jadi selama sekian tahun, para ahli kedokteran Babel berusaha memberi berbagai macam obat, terapi dan mengadakan riset rahasia tingkat tinggi.  Kenyataannya, apa yang dilakukan manusia sangat terbatas.  Tanpa melibatkan Tuhan sebagai Sang Tabib, maka tidak akan ada jalan keluar yang memulihkan secara total.
Ilmu kedokteran sangat penting, ilmu psikologi sangat bermanfaat sebab semua kebenaran adalah kebenaran Tuhan.  Namun jikalau manusia meninggalkan Tuhan sebagai pertimbangan dan prioritas utama, maka manusia hanya akan menemukan keterbatasannya.  Marilah kita meminta pertolongan Tuhan atas setiap segala masalah, entah itu sakit penyakit, stress, gangguan jiwa atau apapun namanya.  Biarlah Kristus menjadi pertimbangan utama hidup kita!  Amin.

Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

No comments:

Post a Comment