Latest News

Friday, 9 December 2011

UNEXPECTED LIFE


UNEXPECTED LIFE 
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya
dan merenungkannya. Lukas 2:19
Pada umumnya orang yang mau menikah mempunyai pengharapn yang positif dan baik.  Persiapan pernikahan yang mantap, dana yang cukup, dan mengerjakan kehidupan keluarga yang baik.  Sama halnya dengan Yusuf dan Maria yang akan menikah pada masa itu.  Mereka sudah tunangan dan sedang mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.
Kemungkinan Yusuf dan Maria mempunyai sejumlah rencana untuk kehidupan keluarga barunya.  Mereka pastilah berpikir mau memulai hidup rumah tangga yang layak.  Kumpul-kumpul uang dari kerja keras untuk biaya pesta.  Bisa jadi Yusuf menyedikan lebih banyak waktu komunikasi dengan Maria.  Bisa jadi di udara yang dingin nantinya, Maria mempersiapkan merajut baju yang hangat untuk mereka.
Oh ya, Yusuf adalah tukang kayu.  Tentulah dengan keahlian tangannya, bisa menghasilkan mebel yang indah dan kokoh.  Semua mebel ini tentunya menghasilkan uang yang dipakai untuk kebutuhan rumah tangga mereka.
Di Nazareth sekian jarak dari danau Galilea, Yusuf dan Maria terbiasa dengan hidup yang tenang, nyaman, sejuk, dan stabil.  Mereka membayar pajak untuk pembangunan negeri di sistim pemerintahan Republik.
Sebagai orang muda-mudi yang sudah tunangan, tentu saja mereka juga tertarik secara fisik dan harus mengalami godaan untuk menahan diri dari kecemaran.  Mereka berusaha menjaga kekudusan sebagai umat Tuhan dan orang-orang yang belajar dewasa.
Apa yang terjadi malam itu?  Suatu awal kehidupan baru yang tidak diharapkan dan diinginkan telah dimulai.  Babak baru kehidupan membawa sejumlah peristiwa pahit, aneh, tidak dapat dimengerti dan sekaligus menakjubkan.
Jikalau Yusuf dan Maria terbiasa melajang, mereka harus beradaptasi untuk suatu babak kehidupan baru dalam keluarga.  Tentu saja, hal ini bisa sangat stressful.  Tidak hanya itu, Maria yang mati-matian menjaga kekudusan di datangi malaikat dan dinyatakan hamil!  Sekalipun kandungannya adalah dari Roh Kudus, tetapi tidak dapat dipungkiri menimbulkan tekanan batin tersendiri.
Sejak mereka menikah, terbayang untuk tinggal menetap di kota Nazaret dan mencari penghasilan di sana dengan rumah sendiri meski kecil.  Kenyataannya, mereka harus mengikuti peraturan pemerintah untuk pergi ke Betlehem: sensus penduduk.  Akhirnya mereka menjadi nomaden, tanpa penghasilan jelas, bahkan jadi orang asing di negeri Mesir.
Honeymoon pasangan suami istri, biasanya di hotel berbintang yang bagus atau minimal di hostel yang bersih dan nyaman.  Tidak lupa segala hiburan dan objek wisata.  Berbeda dengan Yusuf dan Maria, yang harus honeymoondi kandang  dan dihibur oleh suara binatang.
Mereka tentu saja punya kerinduan bisa merawat bayinya di tempat yang nyaman, hangat, bersih dan layak.  Kenyataannya, Maria harus melahirkan di kandang dengan tempat yang dingin, bau, kotor dan tidak layak.
Berhenti sampai di sini.  Apa yang terjadi pada kehidupan pasangan suami istri yang baru menikah ini?  Mengapa kehidupan jadi sulit?  Mengapa rumah tangga keluarga baru harus dimulai 'Unexpected life'?
Di balik semua peristiwa yang tidak diharapkan, tangan Tuhan sedang merenda.  Di balik kesempitan hidup, ada kesempatan yang Tuhan mau kita alami.  Mari kita lihat realitasnya:
Pertama, Tuhan memakai perubahan keadaan dan kebijakan pemerintah untuk menggenapkan rencana-Nya (Mikah 5:2).  Semua nubuat tentang Mesias digenapkan oleh Yesus Tuhan dalam cara yang tidak dipikirkan dan dimengerti manusia.  Tuhan sedang bekerja di balik segala kesulitan yang orang percaya alami.
Ke dua, Tuhan memakai masa tidak nyaman di 'kandang' (bukan hotel bintang 5) sebagai kesempatan orang-orang percaya melihat mujizat-mujizat Tuhan.  Lihatlah, justru di tengah kandang bau dan hidup nomaden, Yusuf dan Maria menerima mas, mur dan kemenyan dari orang majus.  Ini mujizat Tuhan di tengah kekurangan untuk mencukupkan perjalanan hidup pasangan muda ke tempat lain, yang kalau boleh disebutkan sebagai tempat baru dan asing sebagaimana panggilan dan bagian rencana-Nya.
Perhatikan kesaksian para gembala ketika mereka didatangi para malaikat Tuhan! Sangat banyak jumlahnya dan sangat menakjubkan kilauan kemuliaan Tuhan di padang gembala!  Yusuf dan Maria mendengar kesaksian ini dan melihat Tuhan memakai mereka sebagai alat bagi para gembala untuk melihat dan percaya kemuliaan Tuhan. 
Dicatat, bahwa para gembala pulang dan memuji Tuhan (Lukas 2:20).  Mereka melihat Yesus dan percaya kepada-Nya.  Mereka pulang dengan memuliakan Tuhan.  Bukankah perasaan senang, gembira dan lega itu juga kita alami ketika melihat orang lain diselamatkan, percaya dan bahkan memuliakan Tuhan dengan hidup mereka?
Ke tiga, tulisan Matius 2:16 memberitahukan dengan kehidupan nomaden yang dijalani oleh Yusuf dan Maria telah menyelamatkan hidup mereka.  Kebencian dan iri hati membuat raja Herodes memusnakan semua bayi di bawah 2 tahun.  Sungguh pikiran orang yang telah dikuasai setan.  Syukur kepada Allah yang telah melepaskan anak pertama dari pasangan Yusuf Maria.
Bila hidup jadi 'unexpected''  marilah kita coba berhenti dari cepatnya irama aktivitas.  Marilah kita bersikap seperti Maria.  Ia mengambil waktu teduh, melihat apa sedang terjadi dan merenungkan karya Tuhan di dalam hidupnya.  Di balik setiap kesulitan, ada berkat bagi orang-orang yang mengasihi Tuhan.  Di balik kehidupan yang kelihatan gagal dan sial, ada kesuksesan bagi orang-orang yang mengerjakan kehendak Tuhan. 
Apakah pada waktu menghadapi 'unexpected life', kita jadi murtad atau setia?  Apakah kita masih mau melakukan kehendak Tuhan?  Maukah kita taat meski kelihatannya tidak enak? 
Yusuf dan Maria sudah menjalani ini lebih dari 2000 tahun yang lalu.  Mereka berhasil.   Kalau ditanyakan kepada mereka, apakah gampang?  Mungkin mereka menjawab: 'Enak aja lu ngomong begitu!  Tidak gampang, bahkan sulit. Yee..!  Tapi kami percaya dan kami telah melihat kemuliaan Tuhan bersinar dalam hidup kami.  Kami tidak menyesal, bahkan mau bila diberi kesempatan mengulang kembali sejarah penting dunia ini'  Selamat Menyambut Natal !


Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp 

No comments:

Post a Comment